Kamis, 21 Agustus 2014

Pernahkah kamu terserang kram saat naik gunung ?

Sebagian besar pendaki gunung pernah mengalaminya, dari yang cuman kram sebentar sampai yang lama banget ilangnya. Berikut sedikit cerita ketika saya mengalami kram saat naik gunung, dan juga penanganannya.

Saat sedang melakukan pendakian gunung sindoro beberapa waktu yang lalu, saya pernah mengalami kram pada bagian kaki. Pada saat itu saya tidak merasakan apa-apa pada kaki saya dan susah untuk digerakkan, saat saya berusaha untuk berdiri.. ehh.. malah jatuh. Kejadiannya bermula saat saya akan turun gunung, biasanya saat turun gunung itu saat yang menyenangkan, kerena tubuh kita serasa terdorong ditarik grafitasi kita bisa jalan bahkan lari. Saat itu cuaca panas dan tidak banyak pepohonan yang bisa digunakan untuk berteduh. Saatitu perjalanan dari puncak jam 9 siang turun kebawah, samapai pos 4 jam 10an. Saya berjalan beriringan dengan rombongan saya 6 orang. kemudian karena merasa rombongan saya terlalu lama jalannya saya putuskan untuk berjalan di depan dengan 1 teman saya dan kita sepakat untuk kumpul di pos 2. perjalanan dari pos 4 ke pos 3 dilewati dengan cepat dan karena cuaca yang lumayan panas. kita berdua hanya sesekali istirahat, kemudian dilanjutkan perjalanan ke pos 2 kaki sudah terasa seperti mesin jahit, gerak-gerak terus padahal gak di gerakkan. kita berdua istirahat sebentar dan akhirnya sampai di pos 2. saat di pos 2 kita beristirahat dan memasak ala kadarnya pendaki.. hehee.. saat itu saya lupa untuk meluruska kaki saya jadi saya menyilangkan kaki atau bahasa jawanya silo. karena sudah cukup istiraha saya pikir siap untuk melanjutkan perjalanan, tapi pas saya mau berdiri badan saya susah untuk diangkat dan seakan kaki saya tidak mau bergerak. kemudian dengan bantuan teman-teman saya berdiri, saya jalan jalan sebentar tapi anehnya saya tiba-tiba jutuh ambrukk.. seakan kaki saya tidak bisa bergerak.
Akibatnya saya harus di papah untuk bisa pulang. Yah.. itu pengalaman pertama saya menghadapi kram saat naik gunung, dan anehnya saya tidak merasa khawatir sama sekali pada saat itu. Saya kira itu hanya kram sesaat, ternyata setelah istirahat sebentar kram saya tidak kunjung hilang dan akhirnya saya harus di gendong. Untung pada saat itu kawan saya baek-baek semua jadi masih mau peduli dengan temannya yang sakit coba kalau suatu ketika sedang sendirian dan gak ada yang menolong.. hehehee
Sebenarnya apasih penyebab terjadinya kram pada saat naik gunung ?
Pasti banyak dari kita yang sering mengalaminya kan, menurut beberapa artikel yang pernah saya baca kram atau mati rasa terjadi pada saat otot “dipaksa” berkontraksi dan menegang selama beberapa saat. Gampangnya kram itu terjadi saat tubuh dipaksa untuk melakukan aktifitas terus menerus dan kurang istirahatnya. Biasanya pada saat terjadi kram bagian tubuh jadi terasa sakit dan susah untuk digerakkan. Hal seperti ini sangat mengganggu untuk penderita karena bagian tubuhnya tidak bisa digerakkan dan harus dipapah untuk bisa berjalan. Penyebab paling umum dari kram pada saat naik gunung adalah dehidrasi, karena tubuh dipaksa untuk terus bergerak apalagi ditambah dengan cuaca di gunung yang tidak menentu, kadang panas kadang ujan akan mempercepat proses dehidrasi di dalam tubuh.
Penyebab lain bisa saja terjadi karena pengaruh pembuluh darah juga bisa menyebabkan kram. penyakit arteri perifer adalah salah satu masalah yang menyebabkan kram pada kaki, namun masalah akan hilang apabila kita beristirahat dengan cukup.

Beberapa penanganan cepat bisa dilakukan untuk menangani kram. Diantaranya saat merasa telah terjadi kram pada bagian kaki, istirahatlah terlebih dahulu, usahakan kaki dalam posisi lurus agar darah bisa mengalir, kemudian pijat lembut pada bagian yang terkena kram. pada saat memijat usahakan untuk memijat searah ini berguna untuk melepaskan simpul-simpul diotot, setelah itu bisa di coba untuk peregangan pada bagian betis dan kaki.

Kemudian untuk menghilangkan  dehidrasi minumlah sebanyak mungkin, kalau ada minum air kelapa agar cepat hilang hausnya.. hiiihii... 


0 Jejak Komentar Anda:

Posting Komentar