Senin, 08 Desember 2014

Masih belum di edit.. jangan di baca dulu............
Tgu ini didirikan untuk mengenang peristiwa Pertempuran Lima hari di Semarang. Peletakan batu pertama dilakukan pada tanggal 28 Oktober 1945, oleh Mr. Wongsonegoro(Gubernur Jawa Tengah) pada lokasi yang direncanakan semula yaitu didekat Alun-alun. Namun karena pada bulan Nopember 1945 meletus perang melawan Sekutu dan Jepang, proyek ini menjadi terbengkalai. Kemudian tahun 1949, oleh Badan Koordinasi Pemuda Indonesia (BKPI), diprakarsai ide pembangunan tugu kembali, namun karena kesulitan dana, ide ini jugaa belum terlaksana. Tahun 1951, Walikota Semarang, Hadi Soebeno Sosro Wedoyo, membentuk Panitia Tugu Muda, dengan rencana pembangunan tidak lagi pada lokasi alun-alun, tetapi pada lokasi tempat terjadinya peristiwa pertempuran lima hari di semarang yakni di pertemuan Jl. Pemuda, Jl. Imam Bonjol, Jl. Dr. Sutomo, dan Jl. Pandanaran dengan Lawang Sewu seperti lokasi sekarang ini. Akhirnya pada tanggal 10 Nopember 1951, Gubernur Jawa Tengah Boediono meletakkan batu pertama di lokasi yang baru ini.




Tugu Muda berbentuk seperti lilin yang mengandung makna semangat juang para pejuang untuk mempertahankan kemerdekaan RI tidak akan pernah padam. Bentuk Tugu muda merupakan tugu yang berpenampang segi lima. Terdiri dari 3 (tiga) bagian yaitu landasan, badan dan kepala. Pasa sisi landasan tugu terdapat relief. Keseluruhan tugu dibuat dari batu. Untuk memperkuat kesan tugunya, dibuat kolam hias dan taman pada sekeliling tugu.

Untuk mempercantik Tugu Muda, dibangunlah sebuah taman yang mengelilingi Tugu Muda. Di taman ini di beri beberapa ornamen supaya tugu muda dapat dijadikann sebagai taman kota, antara lain ada air mancur, lampu-lampu warna putih dan kuning yang akan menambah kesan anggun di malam hari. Pada taman terdapat pohon cemara, duplikasi senjata bambu runcing yang tegak berdiri berjajar sebanyak 5 (lima) buah yang menggambarkan Pertempuran lima hari di Semarang dengan bersenjatakan bambu runcing.

Pada bagian kaki tugu terdapat relief dengan lima buah sangga pilar,yang kecuali dipergunakan untuk menggambarkan berbagai macam relief,juga dimaksudkan sebagai lambang Pancasila. Pada tiap-tiap sangga terdapat hiasan-hiasan yang berbeda satu dengan yang lain yaitu:
  • Relief Hongerodeem
  • Relief Pertempuran
  • Relief Penyerangan
  • Relief Korban
  • Relief Kemenangan
Menggambarkan kehidupan rakyat Indonesia pada zaman penjajahan Belanda dan Jepang yang sangat tertindas dan banyak yang menderita kelaparan,hingga hongerodeem atau penyakit busung lapar merajalela di kalangan masyarakat.

Menggambarkan betapa besar gelora semangat serta keberanian para pemuda Semarang dalam mempertahankan kemerdekaan negara dan bangsanya. Melambangkan perlawanan rakyat Indonesia terhadap pihak penjajahan untuk melepaskan diri dari belenggu penjajahan. Menggambarakan bahwa dalam Pertempuran Lima Hari di Semarang,banyak rakyat yang menjadi korban. Menggambarkan hasil jerih payah dan pengorbanan yang telah membasahi bumi kota Semarang.


Sumber : wikipedia





0 Jejak Komentar Anda:

Posting Komentar